Wednesday, April 27, 2011

A STORY ABOUT APPRECIATION


One young academically excellent youth
went to apply for a managerial position in a big company
He passed the first interview, the managing director did the last interview to make the  final decision
The managing director discovered from the CV  that the youth's academic result was excellent all the way, from the secondary school until the postgraduate research, never had a year he did not score.
The managing director asked,
"Did you obtain any scholarship in school?" and the youth answered "none".
The managing director asked,   " Was it your father who paid for your school fees?"     The youth answered, "My father passed away when I was one year old; it was my mother who paid for my school fees."
The managing director asked,   " Where did your mother work?" The youth answered, "My mother worked as a cloth cleaner. "
The managing director requested the youth to show him his hands. The youth showed a pair of hands that were smooth and perfect to the managing director. 
The managing director asked,   " Did you ever help your mother washed the clothes before?" The youth answered, "Never, my mother always wanted me to study and read more books. Furthermore, my mother can wash clothes faster than me."
The managing director said, "I had a request, when you go back today, go and clean your mother's hands, and then see me tomorrow morning."

The youth felt that his chance of landing the job was high. When he went back, he happily wanted to clean his mother's hands. His mother felt strange, happy but mixed with fear, she showed her hands to the youth.
The youth cleaned his mother's hands slowly, his tears dropped down as he did that. 
It was the first time he found his mother's hands were so wrinkled, and there were so many bruises in her hands. Some bruises incited pains so strong that shivered her mother's body when cleaned with water.
That was the first time the youth realized and experienced that it was this pair of hands that washed the clothes everyday to earn him the school fees. The bruises in the mother's hands were the price that the mother had paid for his graduation and academic excellence and probably his future.
After finishing the cleaning of his mother's hands, the youth quietly cleaned all the remaining clothes for his mother.
That night, the mother and son talked for a very long time.
Next morning, the youth went to the managing director's office.
The managing director noticed the tears in the youth's eyes and asked: " Could you tell me what had you done and learned yesterday in your house?"
The youth answered, " I cleaned my mother's hands, and also finished cleaning all the remaining clothes."
The managing director asked, " Please tell me your feeling."
The youth said,
Number 1, I knew what is appreciation, without my mother, there would not be the successful me today.
Number 2, I knew how to work together with my mother, then only I can realize how difficult and tough to get something done. 
Number 3, I knew the importance and value of family relationship.

The managing director said, " This is what I am asking. I want to recruit a person who can appreciate the help of others, a person who knows the suffering of others to get thing done, and a person who would not put money as his only goal in life to be my manager. "
You are hired.
Later on, this young person worked very hard, and received the respect of his subordinates, every employees worked diligently as a team, making the company's result to improve tremendously.
A child who has been protected and habitually given whatever he wanted, he would develop "entitlement mentality" and would always put himself first. He is ignorant of his parents' efforts.
When he started work, he assumed every person must listen to him. When he became a manager, he would never know the sufferings of his staff and would always blame others. 
For this kind of people, he can have good academic results, and may be successful for a while, but eventually would not feel the sense of achievement. He will grumble and full of hatred and fight for more.
If we are this kind of protective parents, did we love the kid or destroy the kid?
You can let your kid lived in a big house, eat a good meal, learn piano, watch a big screen TV. But when you are cutting grass, please let them experience it.
After a meal, let them wash their plates and bowls together with their brothers and sisters.
It is not because you do not have money to hire a maid, but it is because you want to love them in a right way. 
You want them to understand, no matter how rich their parents are, one day their hair will grow gray, same as the mother of that young person.
The most important thing is your kid should learn how to appreciate the efforts and experience the difficulty and learn the ability to work with others to get thing done.

DIALOG ANTARA IMAM ABU HANIFAH DENGAN SEKUMPULAN ORANG KAFIR


 Kebanyakan Manusia yg. beriman tak mampu menjawab persoalan2 berikut

 Dimana Allah, Bila dia diciptakan , Bagaimana bentuknya...
 
 Lihat bagaimana Imam Abu Hanifah (AH)berdialog dengan sekumpulan org kafir (SK)
 
 SK- Dalam tahun berapa wujud tuhan kamu?
 AH- Allah sentiasa wujud sebelum tarikh dan masa dan tiada awal bagi wujudnya
 AH- Apa sebelum 3
 SK-2
 AH- Apa sebelum 2
 SK- 1
 AH- Apa sebelum 1
 SK- Tiada sesuatu sebelumnya.
 AH- Sekiranya bilangan 1 , tiada sesuatu sebelumnya maka bagaimana
       dengan Yang Tunggal , Yang Hakiki iaitu ALLAH. Sesungguhnya dia Qadim
       iaitu tiada awal bagi wujudnya.
 SK- Kearah mana tuhan kamu menghadap?
 AH- Jika kamu bawa pelita ketempat yang gelap, kearah mana cahayanya akan pergi
 SK - Disetiap tempat
 AH- Ini adalah cahaya pelita . Maka bagaimana cahaya yg. menerangi
        langit dan bumi?
 SK- Kenalkan kami tentang zat tuhan mu. Adakah keras spt besi, cair
       spt air atau spt asap?
 AH- Adakah kamu pernah duduk disamping org yg. hendak mati.
 SK-Pernah
 AH- Adakah kamu berkata kata dengannya setelah dia mati?
 SK - Tidak
 AH- Adakah sebelum mati dia berkata2 dan bergerak
 SK- Ya
 AH- Apa yg menyebabkan dia berubah
 SK- Keluar rohnya
 AH- Adakah keluar rohnya?
 SK- Ya
 AH- Sifatkan saya roh itu adakah dia keras atau cair atau berasap?
 SK- Kami tidak ketahui apa2 tentangnya.
 AH- Sekiranya roh yg. berupa mahluk yg. tidak mungkin kamu ketahui
        keadaannya maka bagaimana kamu meminta kpd. aku utk mensifatkan zat
        ALLAH.(yg. mencipta roh itu)

ONE PARAGRAPH THAT EXPLAINS LIFE!

Arthur Ashe, the legendary Wimbledon player was dying of AIDS which he got due to infected blood he received during a heart surgery in 1983.
He received letters from his fans the world over, one of which conveyed: "Why does GOD have to select you for such a bad disease?"

To this Arthur Ashe replied:

"The world over -- 50 million children start playing tennis, 5 million learn to play tennis, 500,000 learn professional tennis,
50,000 come to the circuit, 5000 reach the  grand slam, 50 reach Wimbledon, 4 to semi final, 2 to the finals, when I was holding a cup I never asked GOD 'Why me?'.

And today in pain I should not be asking GOD 'Why me?'

Kenyataan Hidup di Sebalik Permainan Ini


Seorang guru wanita sedang bersemangat mengajarkan sesuatu kepada
anak muridnya. Ia duduk menghadap anak muridnya. Di tangan kirinya ada
kapur, di tangan kanannya ada kayu pemadam. Guru itu berkata, "Saya ada satu
permainan... Caranya begini, ditangan kiri saya ada kapur, di tangan
kanan ada kayu pemadam. Jika saya angkat kapur ini, maka sebutlah "Kapur!",
jika saya angkat kayu pemadam ini, maka katalah "Pemadam!"

Anak muridnya faham dan seterusnya menyebut dengan betul. Guru bersilih-ganti
mengangkat tangan kanan dan kirinya, semakin lama semakin cepat.
Beberapa saat kemudian guru kembali berkata, "Baik sekarang perhatikan.
Jika saya angkat kapur, maka sebutlah "Pemadam!", jika saya angkat
kayu pemadam, maka katakanlah "Kapur!". Dan diulangkan seperti tadi, tentu
saja murid-murid tadi keliru dan kekok, dan sangat sukar untuk
mengubahnya. Namun lambat laun, mereka kembali biasa dan tidak kekok lagi.
Selang beberapa saat, permainan berhenti.


Guru tersenyum kepada anak muridnya. "Murid-murid, begitulah kita
umat Islam. Mulanya yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Kita
begitu jelas membezakannya. Namun kemudian, satelah musuh kita memaksakan
kepada kita dengan perbagai cara untuk menukarkan sesuatu, perkara yang
haq telah menjadi bathil, dan sebaliknya. Pada mulanya agak sukar bagi
kita menerima hal tersebut, tapi kerana terus disosialisasikan dengan
pelbagai cara menarik oleh mereka, lambat laun kita akan terbiasa
dengan hal itu, seterusnya kita mulai dapat mengikutinya. Musuh-musuh kita
tidak pernah berhenti membolak-balik dan menukar nilai murni akidah/hukum Islam
dari masa ke semasa.


"Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang pelik, Zina
tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yang lumrah, tanpa
rasa malu, sex sebelum nikah menjadi suatu kebiasaan dan trend, hiburan
yang asyik dan panjang sehingga melupakan yang wajib adalah biasa,
materialistik kini menjadi suatu gaya hidup dan lain lain." "Semuanya
sudah terbalik. Dan tanpa disedari, anda sedikit demi sedikit
menerimanya tanpa rasa ia satu kesalahan dan kemaksiatan.. Faham?" tanya
Guru kepada anak muridnya.


"Baik untuk permainan kedua..." Gurunya meneruskannya......


"Cikgu ada Qur'an,cikgu akan letakkannya di tengah karpet. Sekarang anda
berdiri diluar karpet. Permainannya adalah , bagaimana caranya mengambil
Qur'an yang ada ditengah tanpa memijak karpet?"

Murid-muridnya berfikir . Ada yang mencuba dengan tongkat, dan
selainnya.


Akhirnya Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil
Qur'an. Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet .."Murid-murid,
begitulah ummat Islam dengan musuhnya. .. Musuh Islam tidak akan
memijak-mijak anda dengan terang-terangan. ..Kerana tentu anda akan
menolaknya dengan mentah. Orang biasapun tak akan rela kalau Islam
dihina dihadapan mereka. Tapi mereka akan monolak kita secara ansur-ansur,
sehingga kita tidak sedar.


"Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibina tapak yang
kuat. Begitulah Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat.
Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau dimulai dgn
tapaknya dulu, tentu saja dinding dan peralatan akan dikeluarkan dulu,


kerusi dipindahkan dulu, Almari dibuang dulu satu persatu, baru rumah
dihancurkan. ...."


"Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita. Ia tidak akan
menghentam terang-terangan, tapi ia akan perlahan-lahan merusakan kita.
Mulai dari perangai kita, cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga
meskipun kita muslim, tapi kita telah meninggalkan ajaran Islam dan
mengikuti cara mereka... Dan itulah yang mereka inginkan." "Ini
semua adalah fenomena Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran). Dan inilah yang
dijalankan oleh musuh musuh kita... "


"Kenapa mereka tidak berani terang-terang memijak-mijak kita, cikgu?" tanya
murid- murid.

"Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang Islam, misalnya Perang
Salib, Perang Tartar, dan lain-lain. Tapi sekarang tidak lagi."
"Begitulah Islam... Kalau diserang perlahan-lahan, mereka tidak akan
sedar, akhirnya hancur. Tapi kalau diserang secara terang-terangan,
kita
akan bangkit serentak, baru mereka gerun".

"Kalau begitu, kita selesaikan pelajaran kita kali ini, dan mari kita
berdoa dahulu sebelum pulang..."


RENUNGILAH SAHABAT SEMUA..


TOLONG SEBARKAN PADA SAUDARA2 ISLAM KITA..MOGA ALLAH MEMBERI TAUFIQ DAN
HIDAYAH PADA KITA DAN KELUARGA KITA.... MARILAH KITA SAMA2 SEDAR BAHAWA
AGAMA,BANGSA DAN TANAHAIR KITA SEMAKIN TERANCAM!


UMAT ISLAM SEMAKIN MUDAH DIBELI DENGAN WANG RINGGIT, DILALAIKAN DENGAN
KEINDAHAN DAN MEMUJA KESERONOKAN HIDUP, HINGGA HILANG MARUAH DAN HARGA
DIRI!!


JUSTERU, MARILAH, KITA BETULKAN APA YG TERMAMPU BERSAMA2..USAH HANYA
BILA SEGALANYA SUDAH TERJADI, SAMA SEPERTI SAUDARA KITA DINEGARA2
LAINNYA, BARU KESEDARAN ITU TIMBUL, MUNGKIN MASIH BELUM TERLAMBAT TAPI
KITA SUDAH TERLEWAT UTK MERUBAH DAN MEMBAIKI KEROSAKAN YG DIALAMI.


YA ALLAH, SATUKANLAH UMAT ISLAM AMIIINN. ... Sebagai umat Islam yang
bertanggungjawab, tolonglah forwardkan maklumat ini kepada sahabat2 Islam
kita yang lain. Semoga yang baik dijadikan teladan dan yang buruk
dijadikan sempadan..ALLAHU AKBAR

PENGENALAN USRAH

PENGENALAN USRAH
Program muzakarah usrah perdana stias telah dirasmikan pada tarikh 14 februari 2010 bersamaan 29 safar 1431 . Muzakarah usrah perdana ini diadakan 2kali setiap bulan pada hari ahad . Ahli usrah terdiri daripada pelajar- pelajar stias lelaki dan perempuan . Tujuan :
Tujuan diadakan muzakarah usrah perdana ini untuk memantapkan kefahaman dan pemikiran kepada pelajar – pelajar tentang manhaj serta method ahli sunnah wal jamaah di sekolah tinggi islam as sofa . Selain itu meniliti dan memahami wacana pemikiran pengasas sekolah Tinggi Islam as Sofa al fadhil As syeikh Tuan Guru Muhammad Fuad bin Kamaluddin al Maliki . Matlamat :
Melahirkan pelajar yang memahami serta menghayati manhaj ahli sunnah wal jamaah yang merupakan manhaj sekolah tinggi islam as sofa . Membentuk kader – kader ilmuan islam yang peka tentang isu – isu semasa dan seterusnya dapat menyumbang tenaga dan pemikiran di dalam dakwah islamiyah .Selain itu mengeratkan silaturrahim dan kasih sayang diantara pelajar .

DASAR MUZAKARAH USRAH

DASAR MUZAKARAH USRAH
“ muzakarah usrah bulanan stias sesi 2010 “
Dasar muzakarah usrah :
Al quran – hadith – ijma – qiyas .

RUJUKAN USRAH

RUJUKAN USRAH
Judul kitab : Agamamu Dalam Bahaya .
Pengarang : Al allamah Abu abdullah ‘Alawi al Yamani .
Diterjemah : As syeikh Muhammad Fuad bin Kamaluddin al Maliki .
Rujukan : I’tiqad Ahli Sunnah Wal Jamaah .
Pengarang : Al allamah Muhammad Mukhtar Ibn ‘Atorid .
Diterjemah : As syeikh Muhammad Fuad bin Kamaluddin al Maliki .

BULETIN MINGGUAN USRAH STIAS

BULETIN MINGGUAN USRAH STIAS